50 Kota,netralpost---
Tragedi Lurah Kincia merupakan rangkaian peristiwa tentang heroiknya perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah.
Peristiwa yang terjadi pada tanggal 15 Januari 1949 silam di sahkan melalui Keppres No.28 tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tanggal 19 Desember ( 1948 ) ditetapkan sebagai Hari Bela Negara dan Peristiwa Situjuah ( Tragedi Lurah Kincia ) merupakan salah satu Rangkaian peristiwa dalam pendirian PDRI ( Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ) yang ketuanya ( Presiden ) adalah Mr.Syafrudin Prawira negara setelah mendapat mandat dari Presiden Soekarno/Hatta yang ditawan Belanda dan Ibukota Negara Jogjakarta juga sudah jatuh ke tangan Penjajah.
Mr.Syafrudin Prawira Negara kemudian menetapkan Ibukota secara mobile/berpindah pindah yakni Bukit tinggi dan Koto tinggi ( Kabupaten Limapuluh Kota ), demikian informasi yang media rangkum dari Bapak Syafril ( Anak dari Alm. Mayor Makinudin ). Alm.Mayor Makinudin merupakan Pemilik rumah tempat rapat konsolidasi perjuangan yang dipimpin oleh Ketua MPRD ( Markas Pertahanan Rakyat Daerah ) Sumatera Tengah yang sekarang wilayahnya Provinsi Sumbar, Riau dan Jambi.
Wali Nagari Situjuah Batua DV.Dt.Tan Marajo dalam keterangannya menyampaikan bahwa : " Peristiwa Situjuah " kadar " perjuangannya tidak dibawah peristiwa dikota Pahlawan Surabaya, Bandung Lautan, dan peristiwa lainnya ditanah air yang menjadi Medan tempur bagi para pahlawan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan dari tangan Belanda " ungkapnya.
" Untuk sekarang ini kita memilih para pahlawan pengisi kemerdekaan yang peduli dengan Peristiwa Situjuah khususnya. Tahun ini merupakan tahun kedua setelah tahun sebelumnya ( 2021 ) kami memberikan Penghargaan untuk 16 orang. untuk Tahun 2022 ini kami memberikan Penghargaan ( Piagam ) untuk 32 orang tokoh yang berjasa dan peduli dengan peristiwa situjuah itu sendiri " pungkas Wali Nagari Situjuah Batua DV.Dt.Tan Marajo yang juga merupakan Ketua Pansel ( Pansel ) Penentuan penerima Piagam Penghargaan dengan melibatkan seluruh Lembaga yang ada di Nagari Situjuah Batua.
Untuk mengabadikan peristiwa Situjuah ini Gubernur Sumbar H.Mahyeldi Ansharullah berjanji akan merekonstruksi ulang 3 bangunan yang menjadi saksi sejarah yakni : Rumah tempat pertemuan, Surau, Kincia, " Insyallah tahun ini ( 2022 ) bisa kita mulai rekonstruksinya " ungkap Pak Gubernur dalam sambutannya dalam Upacara peringatan yang dilanjutkan dengan acara tabur bunga di Makam Pahlawan Peristiwa Situjuah tersebut.
Peristiwa Situjuah/Kincia diperingati tanggal 15 Januari setiap tahunnya, sejak tahun 2021 Panitia mulak memberikan Piagam Penghargaan kepada pahlawan, setelah tahun tahun sebelumnya hanya melakukan acara peringatan dengan acara seremonial yang puncaknya Upacara peringatan.
Tahun 2022 ini, Panitia memberikan Piagam Penghargaan untuk 32 orang yang berjasa dan Peduli dengan peristiwa Situjuah, Ada Tokoh Nasional, Kepala Daerah, Legislator, Praktisi Hukum, Tokoh Lokal, dll.
" Salah satu Tokoh Penerima Piagam Penghargaan adalah Legislator Partai Gerindra yakni H.Nurkhalis Dt.Bijo dirajo Spt. Tokoh Ini dipilih oleh Panitia karena sangat peduli dengan peristiwa Situjuah dan mengisinya dengan banyak menurunkan Pokir beliau kepada masyarakat Nagari Situjuah Batua " tukuk Wali Nagari Situjuah Batua DV.Dt.Tan Marajo.
H.Nurkhalis Dt.Bijo dirajo Spt ( Dt.Bijo ) dalam keterangannya setelah menerima penghargaan menyatakan : " Terima Kasih Kepada Nagari Pejuang Situjuah Batua yang telah memilih kami sebagai salah satu Penerima Penghargaan, mudah mudahan Kedepan ini bisa menjadi modal semangat yang luar biasa untuk bisa berbuat lebih, bukan saja untuk Nagari Situjuah Batua tapi untuk Nagari Nagari lainnya di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh " pungkas Dt.Bijo yang merupakan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi Partai Gerindra yang sekaligus Perwakilan Masyarakat dari Dapil V Sumbar ( Payakumbuh - Limapuluh Kota .yon
Post a Comment