Payakumbuh,netralpost--- Piala Adiwiyata Mandiri yang sukses diraih oleh SDN 11 Payakumbuh dari kementerian Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada akhir tahun lalu diserahkan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh kepada warga sekolah.
Momentum penyerahan piala ajang bergengsi dari Wakil Wali Kota Erwin Yunaz kepada Kepala Sekolah Syufriati, Ketua Komite Anwar, dan disaksikan oleh orang tua siswa saat pelaksanaan sosialisasi vaksinasi kepada anak-anak usia 6 sampai 11 tahun bersama Puskesmas Tarok di halaman sekolah, Jumat (14/1).
Wakil Wali Kota Erwin Yunaz menyampaikan selamat kepada SDN 11 Payakumbuh atas prestasi yang membanggakan ini. Adiwiyata Mandiri adalah penghargaan tertinggi dari perlombaan adiwiyata sekolah dimana diklasifikasikan sebagai sekolah yang mengelola sendiri lingkungannya dengan baik.
"Kalau sebuah sekolah sudah sehat, bakal menjadi rujukan, insyaallah calon-calon pemimpin lahir dari sini. Tidak ada yang tidak mungkin dengan ikhtiar baik, Allah akan berikan jalan bila kita bersungguh-sungguh dan doa lita bersama," kata Erwin didampingi Kasi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan Femiria Sari.
Orang nomor dua di Kota Payakumbuh itu berharap SDN 11 Payakumbuh bisa terus mempertahankan prestasi ini dan berkomitmen memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi generasi penerus di Kota Payakumbuh.
"Orang tua mendidik anak sehingga berkepribadian baik, kemudian dipoles oleh sekolah menjadi lebih baik lagi. Selamat atas prestasi SDN 11 Payakumbuh yang membanggakan Kota ini, semoga menjadi contoh bagi sekolah lain," kata Erwin.
Terkait vaksinasi, Erwin berpesan kepada orang tua siswa guna lebih menyakinkan untuk memberikan vaksin kepada anak, maka harus banyak bertanya kepada narasumber yang berkompeten.
"Tanyakanlah apa yang masih terasa mengganjal oleh bapak/ibu. Vaksinasi Covid-19 ini tidak semena-mena dilakukan, harus disosialisasikan dan diinformasikan dahulu terkait vaksin ini. Alhamdulillah, berkat kepatuhan masyarakat kepada pemerintah, vaksinasi di Kota Payakumbuh sudah diatas 80 persen, status kota ini sudah hijau," tutur Erwin.
Kepala SDN 11 Payakumbuh Syufriati dalam sambutannya menyampaikan pihak sekolah memfasilitasi sosialisasi sekaligus siap memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi bagi anak didiknya nanti. Pihak sekolah berupaya melakukan pendekatan yang persuasif dan edukatif kepada orang tua siswa agar mau berkenan memvaksin anak mereka, karena ini penting guna melindungi anak-anak dari bahaya paparan Covid-19.
"Semoga kita semua bisa menyukseskan program pemerintah sehingga tercipta nanti proses belajar mengajar tatap muka yang kondusif," harap Syufriati.
Ditambahkannya, piala Adiwiyata Mandiri ini dipersembahkan untuk warga sekolah yang telah berjuang bersama-sama, tanpa itu prestasi ini tentu mustahil diraih oleh sekolah.
"Alhamdulillah untuk penghargaan Adiwiyata Mandiri hanya diraih oleh 77 sekolah se Indonesia. Untuk Sumatera Barat kita peringkat terbaik pertama, dan untuk nasional kita berada di urutan kedua. Selaku kepala sekolah kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bersusah payah meraih prestasi ini," kata Syufriati.
Syufriati juga menambahkan tak hanya sampai disana saja, prestasi SDN 11 Payakumbuh cukup banyak, contohnya dalam lomba tahfidz pelajar tingkat Kota Payakumbuh sukses memboyong juara 1 dan 2. Disamping itu, Kepala sekolah dan gurunya juga berprestasi, meraih peringkat 3 nasional karya inovatif kepala sekolah.
"Saat ini SDN 11 Payakumbuh memiliki 303 siswa yang terbagi dalam 12 rombongan belajar, kita bersyukur setiap tahun jumlahnya bertambah," kata kepala sekolah yang dikenal sebagai sosok penyayang oleh siswanya itu.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kasat Bimas Polres Payakumbuh AKP Yuneldi CH yang menyampaikan program vaksinasi ini secara nasional sudah di atas 70 persen, pemerintah kedepannya menyasar anak umur 6-11 tahun. Pihak kepolisian ikut ke lapangan untuk membantu mengajak warga agar mau memberikan vaksin kepada anaknya.
"Edukasi dan sosialisasi gencar dilaksanakan. Hingga saat ini tak ada sanksi kepada masyarakat yang tak mau divaksin, tapi kita akan terus mengajak mereka demi kebutuhan kesehatan. Jumlah sekolah di Kota Payakumbuh ada 82, sampai sekarang sudah 55 SD yang dilaksanakan sosialisasi," terangnya
Salahsatu orang tua siswa Rezi Indra Warga Tigo Koto Diate menyampaikan secara pribadi mereka masih agak berat memberikan vaksin kepada anak, namun mereka juga sadar akan pentingnya vaksin untuk melawan pandemi ini. Dirinya menyampaikan harapan untuk melegakan kekhawatiran orang tua selama ini dengan solusi dan tanggung jawab dari pemerintah bila sewaktu-waktu terjadi hal yang tak diinginkan kepada anak mereka pasca vaksinasi.
"Yang kami khawatirkan adalah bila kejadiannya anak masuk rumah sakit, nah biaya berobatnya nanti gimana? Biaya kami yang harus meninggalkan pekerjaan bagaimana? Rasa takut dengan vaksinasi ini juga karena kami dihantui oleh kabar-kabar miring vaksinasi di media sosial, entah itu hoax atau apapun namanya tentu sedikit banyaknya mempengaruhi," kata Rezi.
Rezi juga berharap pemerintah dapat meyakinkan masyarakat dengan lebih dekat, karena banyaknya pertimbangan atas vaksinasi yang menarget anak usia 6-11 tahun ini.
"Kalau anak usia 12 tahun keatas kami sangat setuju mereka divaksin karena ruang lingkup pergaulan mereka lebih jauh, sementara anak usia 6-11 tahun pergaulannya masih di lingkungan yang sempit dan dalam pengawasan ketat orang tua. Kami berharap kebijakan jangan pula bertolak belakang dengan kondisi yang ada. Seperti lantaran ada orang tua yang menolak vaksinasi, dihilang prestasi sekolah anaknya, carikan solusi dan pertanggungjawaban apabila ada kemungkinan terburuk," tegas Rezi. (Yon)
Post a Comment