Padang- Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan rencana mereka untuk menggelar demo di Gedung DPR-RI , Jakarta, pada Senin (11/4/2022) bukan bertujuan untuk menyampaikan aspirasi tentang penundaan Pemilu dan wacana tiga periode Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, seorang tokoh Asal Sumbar tepat nya dari Agam yakni Laksma TNI(Purn)Hargianto Dt. Bagindo Malano Nan Hitam juga menanggapi tentang Demo yang akan dilaksanakan di istana hari ini, 11 April 2022 di Istana Presiden.
Menurut Pria Purnawiran Jendral Bintang Satu Angkatan Laut itu, Mahasiswa adalah generasi emas untuk meneruskan bangsa kedepan dan mahasiswa pemilik masa depan negara Indonesia, mahasiswa memang harus memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara secara konstruktip dan kritis tanpa melupakan tugas utamanya adalah belajar menuntut Ilmu.
Mahasiswa juga sudah terbukti ikut serta berperan menyampaikan aspirasinya demi kepentingan rakyat Indonesia, seperti hal nya pada demo di tahun 19978 dan sebelumnya. Disitu dapat kita lihat bahwa mahasiswa memiliki peran penting untuk mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah terkusus yang tidak pro kepada masyarakat dan melanggar undang-undang, ucapnya.
Lanjutnya Pria pendiri UMKM Sabut Kelapa itu, Pemerintah perlu juga di kritisi asal dengan cara cara yang benar dan tanpa mengganggu masyarakat umum apalagi jangan sampai merusak fasilitas yang telah di bangun oleh negara.
Disini sebagai Ninik Mamak kami berpesan agar Mahasiswa teruslah menjadi Generasi muda yang kritis dan nasionalisme dalam bingkai kebhinekaan dengan landasan satu nusa satu bangsa dan satu bahasa, tegasnya.
Masih kata Pria Asal Agam tersebut, Kita amat menyayangkan bila ada perwakilan rakyat yang kurang memahami aspirasi masyarakat. Apalagi yang ingin memaksakan pemerintah saat ini bisa di perpanjang dengan cara mengubah undang-undang tersebut.
Hal ini tentu kurang relevan dan tidak mendidik kepada bangsa khususnya generasi muda. Mestinya Wakil rakyat itulah yg harus menjaga dan mempertahankan undang-undang bukan malah mereka coba coba untuk mengutak atik dengan alasan yang terkesan di buat buat, paparnya.
Rakyat sudah sangat paham dan pintar maksud dari semua itu. Ibaratkan pepatah minang bahwa pesan itu ada yang tersurat, tersirat dan nan tasuruak, rakyat sudah bisa mengetahui semua itu dengan kecanggihan teknologi dan informasi dari media masa, ungkapnya.
Kita dapat melihat Berdasarkan poin dan tuntutan dari Gerakan Persatuan Pemuda & Mahasiswa Indonesia (GP-PMI) adalah, mahasiswa menolak dengan adanya wacana diperpanjang masa jabatan presiden dan menuntut agar tidak ada untuk menunda pemilu, dengan Berdasarkan konstitusi, maka seorang presiden harus meletakkan jabatannya sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.
Kedua, mahasiswa juga mendorong kepada DPR RI untuk melakukan evaluasi secara utuh dan menyeluruh terhadap permasalahan yang tengah ada pada masyarakat dan menjalankan amanah konstitusi untuk menyejahterakan rakyat dan mengambil tindakan yang sesuai aturan undang-undang agar tidak terjadi kesimpang siuaran informasi.
Ketiga, mahisiswa juga menghimbau kepada segenap rakyat Indonesia untuk mendukung gerakan mahasiswa yang menolak penundaan Pemilu, menolak tiga periode kepemimpinan presiden.
Dari tiga poin yang disampaikan oleh GP-PMI kita dapat menelaah bahwa semua yang di tuntut adik-adik mahasiswa sesuai dengan keinginan rakyat dan tidak boleh melanggar undang-undang yang telah ada, Tukas Tokoh Banuampu Agam tersebut.
"Sekali lagi kami menghimbau selaku Tokoh Adat dan Ninik Mamak Minang Kabau, mari bersama-sama kita jaga kesucian bulan Ramadhan. Sampaikan aspirasi dengan tertib dan damai. Semoga saudara-saudara kita umat muslim bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan lancar hingga akhir," tutupnya.(***)
Post a Comment