Limapuluh Kota,netralpost-- Sebanyak 14 orang pakar dari empat perguruan tinggi negeri di Indonesia tergabung pada Tim Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) terjun ke Kecamatan Lareh Sago Halaban. Mereka bakal mengeksplorasi dan meneliti secara mendalam potensi kepurbakalaan dan wisata edukasi pada sejumlah gua di kawasan Lareh Sago Halaban. Guna merumuskan arah dan tujuan agenda ke depan, tahap awal digelar Focus Grup Discussion (FGD) dengan pemangku kepentingan dalam dan luar Kecamatan Lareh Sago Halaban.
“Saya mengapresiasi Tim RKI yang telah melakukan pengabdian di Kecamatan Lasahan. FGD yang diselenggarakan hari ini dinilai strategis dalam mentransfer ilmu terkait pemanfaatan gua sebagai salah satu destinasi wisata di Limapuluh Kota,” ucap Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuk Bandaro Rajo ketika memberikan sambutan pada pembukaan FGD dipusatkan di Aula Pertemuan Kantor Wali Nagari Sitanang pada Kamis (15/09/2022). Ikut hadir di acara itu, Ketua Tim RKI Hamdi M.Si., Rektor UNP yang diwakili Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Anton Khomaini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Yunire Yunirman, Anggota DPRD Wirman Dt.Pangeran, Camat Lasahan Rumelia, Wali nagari Sitanang Hardison Dt.Tulahir serta sejumlah peserta yang hadir secara Luring maupun Daring.
Lebih lanjut Bupati Safaruddin mengatakan kehadiran akademisi tentunya akan menggali potensi serta merumuskan metode yang tepat guna meningkatkan pesona gua di masing-masing kenagarian di Lareh Sago Halaban. Untuk jangka panjang, kata Bupati Safaruddin akan muncul potensi ekonomi sehingga menjadi salah satu sumber pemasukan bagi daerah. Ini tak lepas dari potensi pariwisata di Limapuluh Kota cukup variatif. Ini yang mesti dikembangkan secara bersama, harus ada campur tangan pihak ketiga terutama dari Perguruan Tinggi. "Sejauh ini Pemda telah menjalin kerjasama dengan universitas dalam berbagai bidang, kehadiran Tim RKI ini diharapkan dapat membantu Kecamatan Lasahan menjadi pusat wisata edukatif di Limapuluh Kota", kata Bupati Safaruddin. Disamping itu, Bupati Safaruddin berpesan kepada Wali Nagari di Limapuluh Kota agar menjalin komunikasi intens dengan sejumlah Universitas yang ada di Sumatera Barat, sehingga Universitas tersebut dapat memberikan bantuan pemikiran maupun penilitian yang akan berguna dalam menjadikan Nagari sebagai poros pembangunan di Limapuluh Kota.
Pada FGD yang bertajuk "Pemanfaatan Gua sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan dan Wisata Edukasi untuk meningkatkan Generating Income Masyarakat" terlibat sejumlah perguruan tinggi antara lain Universitas Negeri Padang, Universitas Padjajaran, Universitas Andalas, Universitas. Ketua Tim RKI Hamdi mengatakan FGD tak lepas dari misi pengabdian kepada masyarakat. Hal ini berawal dari hasil penelitian enam mahasiswa yang telah dilaksanakan semenjak 2009. Tujuan Riset Kolaborasi Indonesia kali ini, kata Hamdi, untuk mengkaji pemanfaatan gua sebagai pusat edukasi bagi akademisi, pelajar maupun wisatawan yang tertarik berwisata ke gua. "Tidak hanya itu, pengembangan pariwisata gua tentunya dapat menjaga pelestarian alam", tambah Hamdi. Dia juga berharap FGD RKI bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap kenyamanan berwisata di gua dan dapat menjadi opsi destinasi wisata yang ada di Limapuluh Kota.
Sementara itu, Walinagari Sitanang Hardison Dt.Tulahir mengatakan dengan adanya riset, penelitian dari perguruan tinggi sehingga nantinya bisa sebagai acuan nagari dalam mengambil kebijakan untuk pengembangan wisata di nagari tersebut. "Selama ini, banyak yang belum tau kalau di Sitanang memiliki goa yang bisa dikembangkan sebagai kawasan wisata. Pengabdian Tim RKI sangat menguntungkan, agar potensi wisata nantinya bisa dikembangkan," ujar Hardison. (Yon)
Post a Comment