LimapuluhKota – Upaya kolektif Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tahun 2022 membuahkan hasil. Hal tersebut tergambar dalam penghargaan yang diterima Bupati Limapuluh Kota sekaligus Ketua Pengarah TPPS Kabupaten Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo ketika menerima penghargaan sebagai kabupaten/kota terbaik kedua se-Provinsi Sumatera Barat pada Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2022 di Hotel Prime Plaza Sanur Bali, Selasa malam (30/8). Diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Teguh Setyabudi, pemberian penghargaan tersebut dilaksanakan pada rangkaian acara Workshop penguatan perencanaan penganggaran melalui 8 aksi konvergensi yang diselenggarakan 30-31 Agustus 2022. Saat Penerimaan penghargaan tersebut, Bupati Safaruddin turut didampingi oleh Nevi Safaruddin Wakil Ketua TPPS, Kepala Bapelitbang Gusdian Laora, Kepala Dinas Kesehatan Adel Noviarman, Sekretaris DPPKBP3A Yulia Masna dan tim TPPS lainnya,
Usai menerima penghargaan, Bupati Safaruddin menyampaikan rasa syukur dan menyatakan bahwa prestasi ini merupakan hasil kerja keras seluruh TPPS serta kerja sama yang diberikan oleh stakeholder. “Kami Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota mengucapkan terima kasih serta apresiasi yang tinggi kepada OPD teknis, stakeholder, seluruh kader dan masyarakat Limapuluh Kota yang telah berjuang bersama dalam usaha aksi konvergensi pencegahan stunting tahun 2022 di Limapuluh Kota,” ujar Bupati Safaruddin. Seterusnya Ia menerangkan, setelah dinilai dalam 8 aksi pencegahan stunting di Provinsi Sumbar, Kabupaten Limapuluh Kota memperoleh posisi kedua, dibawah Kabupaten Pasaman Barat yang menempati peringkat pertama.
Pada bagian lain penyampaiannya, Ia berharap penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus memacu semangat dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota. “Kita harus lebih semangat dan bergerak bersama mencegah stunting di Limapuluh Kota yang kita cintai ini,” ajak Bupati Safaruddin. Lebih lanjut Bupati Safaruddin berharap sinergitas, kolaborasi, kerjasama dan kebersamaan semua pihak terus tumbuh dengan baik tidak hanya dalam hal stunting, tetapi secara kolektif mewujudkan visi daerah dalam mewujudkan Kabupaten Limapuluh yang Madani, beradat, dan berbudaya.
Sementara itu, Kepala Bapelitbang Gusdian Laora yang dihubungi Tim Humas Diskominfo Limapuluh Kota menerangkan, tim penilai dari Pemerintah Provinsi Sumbar telah melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan dokumen pendukung Aksi Konvergensi 1 sampai aksi 8 dan dokumen Praktik Baik (Best Practice) terkait pelaksanaan Aksi Konvergensi Stunting di Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2021 pada tanggal 30 Mei 2022. “Adapun proses penilaian meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitive untuk mencegah penurunan stunting,” jelas Gusdian Laora. Seterusnya ia mengungkapkan Kabupaten Limapuluh Kota saat ini memiliki kader pendamping keluarga yang berjumlah 741 orang, kader posyandu sejumlah 2765 orang. "Dengan jumlah yang relatif besar, upaya bersama antara kader, TPPS, Nagari, dan masyarakat ini harus dimaksimalkan demi menekan kasus stunting di Kabupaten Limapuluh Kota dengan prevalensi stunting 50 kota di angka 28,2 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)", Harap Gusdian Laora.(Yon)
Post a Comment