Menurutnya, kunjungan tersebut bertujuan untuk mengkaji dan memetakan berbagai permasalahan yang terjadi di kawasan tersebut sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.
"Setelah kita tinjau dan dengarkan masukan dari para nelayan, permasalahan utama disini adalah tebalnya sedimentasi pelabuhan sehingga menyulitkan kapal untuk masuk dan bersandar. Perlu dilakukan pengerukan, agar menjadi lancar," ungkap Gubernur Mahyeldi setelah melakukan peninjauan.
Gubernur menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022, jumlah produksi perikanan tangkap di Kab. Pasaman Barat tercatat sebesar 94.608,85 ton dan memiliki 12.351 orang nelayan, itu berarti Kab. Pasaman Barat termasuk salah satu dari 7 Kabupaten/Kota di Sumbar yang memiliki potensi besar pada sektor perikanan.
Selain itu, menurut Gubernur Mahyeldi sesuai informasi yang diterimanya dari Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sumbar, Kab. Pasaman Barat juga menjadi lokasi pelaksanaan program "Kampung Nelayan Maju" (Kalaju) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
"Kawasan ini, sangat layak untuk kita kembangkan karena potensinya besar, nelayannya banyak dan merupakan lokasi pelaksanaan program Kalaju dari Kementerian Kelautan Perikanan," ujar Mahyeldi.
Selanjutnya Ia menyebut, ada rencana pembangunan galangan dan docking kapal oleh investor pada kawasan pelabuhan tersebut, saat ini masih dalam tahap penjajakan. Pihaknya berharap rencana tersebut dapat segera terealisasi agar nelayan menjadi lebih mudah, baik dari segi biaya maupun waktu. Karena selama ini, untuk kebutuhan tersebut hanya tersedia di Batam dan Jakarta.
Gubernur Mahyeldi juga berpesan kepada Bupati dan jajaran serta masyarakat sekitar untuk selalu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, baik dari sampah maupun dari limbah industri.
"Saat ini untuk pengembangan kawasan, kita upayakan melalui investasi pihak ketiga, semoga bisa terealisasi dalam waktu dekat. Namun untuk urusan kebersihan dan kelestarian lingkungan kita tentu mohon dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat," ucap Gubernur Mahyeldi.
Ia menilai, sinergitas antara pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat adalah kunci utama dari penyelesaian berbagai permasalahan di daerah termasuk di Pelabuhan Air Bangis. Menurutnya, semua pihak berkewajiban untuk menjaga harmonisasi tersebut dalam bingkai semangat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Gubernur Mahyeldi didampingi oleh Sekda Prov. Sumbar, Hansastri. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sumbar, Reti Warda. Plt. Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Marwansyah, Kabid SDA Sumbar, Rahmad Yuhendra dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat (*)
Post a Comment