Solok, netralpost — semakin teruji, lakek tangan sang legislator Anggota Komisi V DPR RI, Athari Gauthi Ardi tidak sekedar isapan jempol doank, berbagai aksi dan gebrakannya kian nyata, tidak hanya piawai besilat kata digedung Senayan, aksinya pun kerap membuat orang geleng geleng kepala.
Lama tak bersuara, tiba tiba Jalan Kapujan-Rimbo Data diliriknya. Jalan tersebut terletak paling terpelosok wilayah Kabupaten Solok, tepatnya di Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat.
Direalisasikan athari, tepatnya pada Jum’at (11/8) pekan lalu, bersama Bupati Solok H Epyardi Asda, anggota DPR RI Komisi V tersebut kunjungi lokasi pengerjaan Peningkatan Jalan Kapujan-Rimbo Data.
“ibarat api dalam sekam,” sang legislator tersebut membuktikan perjuangannya, Jalan penghubung antara Kecamatan Tigo Lurah dengan Kecamatan Lembah Gumanti tersebut mulai dikerjakan.
Kita ketahui bersama, jalan Kapujan-Rimbo Data ini merupakan usulan dari masyarakat Jorong Kapujan Nagari Rangkiang Luluih, Kecamatan Tigo Lurah setahun lalu (18 Juni 2022). Usulan tersebut disampaikan warga langsung ke Athari saat melakukan kunker bersama Bupati Solok H. Epyardi Asda dalam rangka Launching Ekskavator.
Hari ini, usulan masyakarat pun terealisasikan. Dengan pagu anggaran Rp 35.991.122.000,00 (Tiga Puluh Lima Milyar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Satu Juta Seratus Dua Puluh Dua Ribu Rupiah), jalan Kapujan-Rimbo pun digarap dan dikerjakan.
Atas dikerjakannya ruas jalan tersebut, Athari mengungkapkan inilah buah dari perjuangan, ucapnya. Ia menyebutkan, kita sebagai pemegang amanah rakyat, harus melakukan kewajiban, terkadang kita harus maraton, namun pasti dan kita yakin, “usaha itu tidak akan pernah mengkhianati hasil”.
”Khusus bagi Kabupaten Solok, itu adalah bahagian dari tekad dan janjinya untuk terus membangun kampung halaman tercinta”.
Disebutkan Athari, bukanlah perjuangan yang mudah untuk meyakinkan Kementerian PUPR, supaya jalan Rimbo Data-Kapujan bisa dibangun. Karena awalnya, untuk pembangunan jalan tersebut, hanya disetujui 9 M saja, sedangkan panjang jalannya ada 16 Km.
“Dengan anggaran 9 M tersebut, tidak akan terbangun semuanya. Anggaran itu saya tolak, karena tidak akan menyelesaikan pekerjaan, dan tidak akan menjadi solusi bagi masyarakat”.
Diakui Athari, inilah perjuangan. Dengan tidak berputus asa, kembali kita lampirkan data data yang ada, dan kembali meyakinkan kementerian PUPR, betapa pentingnya jalan itu bagi masyarakat. Akhirnya dari usulan di angka 39 Milyar, disetujui 37 Milyar yang terealisasi di angka mendekati 36 Milyar usai dilaksanakannya proses lelang.
Khusus untuk Jalan dari Rimbo Data ke Kapujan Nagari Rangkiah Luluih Kecamatan Tigo Lurah ini, ia juga sangat tahu, sangat penting artinya bagi masyarakat disana, selain menjadi salah satu akses utama jalan masuk ke Kecamatan Tigo Lurah, jalan itu juga merupakan kebutuhan utama.
”Karena, selain jalan penghubung utama, jalan itu juga merupakan penopang peningkatan perekonomian, dan sektor lainnya bagi masyarakat setempat” terang Athari.(*)
Post a Comment