Padang,netralpost.net - Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Algamar didapuk menjadi narasumber dalam pertemuan Ilmiah Klaster Kajian Manajemen Bencana yang adakan oleh Pascasarjana Universitas Andalas (Unand).
Acara yang digelar di Aula Sekolah Pascasarjana Unand, Jum'at (3/11/2023) itu buka langsung oleh Direktur Pascasarjana Unand Prof. Dr. rer. soz. Nursyirwan Effendi.
Dalam kesempatan tersebut Sekdako Andree Algamar satu panel dengan Prof. Wiryono Raharjo dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Prof. Fauzan dari Universitas Andalas. Sekdako Andree menyampaikan upaya pengurangan resiko bencana Kota Padang.
Mengawali pemaparannya, Sekdako Andree Algamar menginformasikan bahwa Kota Padang merupakan salah satu daerah rawan bencana. Ada 9 potensi bencana yang bisa terjadi di Kota Padang yakni gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, kebakaran, epidemi dan wabah penyakit.
"Untuk mengurangi resiko dari bencana tersebut Pemerintah Kota Padang mulai melakukan mitigasi bencana diantaranya, memperkuat kebijakan dan kelembagaan, pengkajian risiko bencana, kerjasama dengan bidang kebencanaan, penguatan sistem peringatan dini, pemasangan rambu-rambu pada jalur evakuasi dan informasi, pemasangan tsunami safe zone, dan uji kelayakan bangunan potensi Selter," jelas Andree Algamar yang juga Plt. Kepala BPBD Kota Padang itu.
Lebih lanjut Sekdako Andree Algamar menjelaskan, dalam rangka kesiapsiagaan bencana Pemerintah Kota Padang juga telah menetapkan Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tingkat Kota Padang pada 30 September. Pemerintah Kota juga telah meluncurkan Padang Command Center 112, melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan praktisi dan akademisi, serta melakukan kolaborasi dengan media massa untuk menyampaikan informasi ketika terjadi bencana.
"Kita juga telah membentuk Keluarga Tangguh Bencana, Sekolah Tangguh Bencana, Tsunami Fun Drill, Masjid Tangguh Bencana, Pasar Tangguh Bencana, Kelurahan Tangguh Bencana, serta melakukan kolaborasi dengan Kogami, BMKG dan Masyarakat Tsunami Ready Community," sebut Sekda.
Sekda Andree Algamar menambahkan, selain itu Pemerintah Kota Padang juga sudah memperoleh penghargaan Tsunami Ready Community (TRC) dari UNESCO untuk Kelurahan Lolong Belanti dan Purus. Pemerintah Kota Padang juga telah memasang Tsunami Safe Zone berupa markah sebanyak 25 buah, papan informasi 20 unit, dan rambu-rambu sebanyak 6 unit-unit.
Juga hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Dr. Lilik Kurniawan, Akademisi University of New South Wales Australia Assoc. Prof. Minako Sakai. Adapun peserta dalam acara ini merupakan mahasiswa dari Unand.(Prokopim Pdg).
Post a Comment