Pendidikan adalah suatu komponen utama bangsa untuk berdiri, yang dimana harus di rawat dan di manajemen dengan sebaik-baiknya serta di berikan dengan sepenuh-penuhnya kepada setiap rakyat tanpa membedakan Golongan, kekayaan ataupun Kekuasaan, Setiap Rakyat Berhak atas pendidikan yang baik sebagaimana amanat UUD NRI 1945 Pasal 31 ayat 1 "bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan".
Pendidikan Adalah Bisnis
Sekarang dunia pendidikan menjadi lahan basah untuk para golongan-golongan tertentu,Yang dimana hakikat pendidikan adalah Mencerdaskan sekarang berubah menjadi Memeras tanpa belas kasihan, lembaga pendidikan bukan lagi lembaga pengajar dan pembentukan karakter,,tetapi menjelma sebagai Lembaga Komersil yang memiliki standar untung dan rugi,,Kita ambil contoh pada tahun 2023 di negara kita hanya ada 18,74 juta jiwa dari 280 juta jiwa penduduk indonesia yang memiliki pendidikan hingga perguruan tinggi hanya 6,68% jumlahnyaa hal ini mencerminkan pendidikan masih menjadi suatu yang mewah di republik ini.
Contoh Kasus
Banyak kasus-kasus tentang Jeleknya pengelolaan Lembaga Pendidikan di Republik ini, kasus-kasus seperti korupsi dana bos serta anggaran pendidikan yang lainnya sudah menjadi rahasia umum di Republik ini,kita ambil contoh kasus di Kota Padang Sumatera Barat pada awal tahun 2024 yang lalu Kejaksaan Negeri (Kejari) Padang Menangkap 2 orang tersangka yang di duga Korupsi dana Program Pusat Keunggulan (PK)Di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Padang,Kasus tentang dugaan Korupsi di Dinas Pendidikan Sumatera Barat pada Awal Bulan juni yang lalu yang di duga mencapai Rp 5,5 Miliar serta masih banyak lagi kasus-kasus lainnyaa, dari contoh kasus itu saja kita bisa melihat bahwasanya pendidikan menjadi lahan komersil bagi mafia-mafia yang berkedok sebagai pengabdi.
Hipotesis
Kita Seringkali Lupa bahwa majunya suatu bangsa di nilai dari seberapa baiknya Pendidikannya, jika saya mengibaratkan Negara adalah Rumah Pendidikan Adalah Pondasi dari rumah tersebut,Tanpa Pondasi yang baik Rumah akan mudah goyang dan hancur, begitupun Negara tanpa pendidikan yang baik Negara akan mudah goyang dan hancur, kita bisa mengambil sepenggal cerita dari sejarah Pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang Pada Tahun 1945 sebgai tahap akhir Perang Dunia ke-2,Pada saat terjadi insiden tersebut Kaisar Jepang pada saat itu yaitu Kaisar Hirohito pertanyaan pertama setelah kejadian tersebut bukan tentang seberapa banyak sumber daya alam yang tersisa ataupun seberapa banyak bangunan yang masih bertahan tetapi yang di tanyakan Kaisar Hirohito Pada Saat Itu Seberapa banyak guru yang tersisa,,hal tersebut mencerminkan seberapa penting pendidikan di suatu negara jauh lebih penting dari Sumber Daya Alam ataupun komponen-Komponen lainnya.
Jika Pendidikan tidak di manajemen dengan baik,dan seluruh rakyat Indonesia tidak mendapatkan Hak yang sama dalam mengenyam pendidikan,Maka Cita-cita bangsa untuk Bonus Demografi yang di canangkan menjadi Indonesia Emas 2045 hanyak akan menjadi mimpi saja,Maka dari itu butuh peningkatan mutu dan pengelolaan Lembaga pendidikan di negara ini agar Bonus Demografi bisa di wujudkan
Perlu kita ingat bahwa mutu pendidikan adalah cerminan dari seberapa kuat dan majunya suatu negara.
Seperti yang di Katakan Nelson Mandela Presiden Afrika Selatan Ke 9 "Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia,Karena dengan pendidikan Anda dapat mengubah dunia".
Penulis: Sandi Bintang Pratama
Post a Comment