Padang, netralpost.net --- Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) Sumatera Barat (Sumbar) Gelar Konsolidasi dengan calon Wali Kota Padang Fadly Amran.
Kegiatan dihadiri Langsung Ketua DPW KJI Sumbar Peter Prayuda, Sekretaris DPW KJI Sukra Rahmat Putra dan Bendahara KJI M. Ridwan beserta Jajaran Pengurus lainnya.
Menurut Peter Prayuda Ketua DPW KJI Sumbar Bahwa Kegiatan ini merupakan ajang silahturahmi terkait akan dilaksanakan pilkada Kota Padang Dalam waktu dekat ini.
"DPW KJI Sumbar menyeru semua pihak untuk mengawal Pemilu 2024 karena kesuksesannya akan menunjukkan kematangan demokrasi di Indonesia kepada masyarakat dunia.
“Kita semua harus mengawal Pemilu 2024 untuk memilih pemimpin terbaik Indonesia guna mencapai Indonesia Emas tahun 2045. Kesuksesan pemilu Indonesia tahun 2024 juga untuk menunjukkan kematangan demokrasi Indonesia kepada dunia,” kata Peter.
Kemudian Calon Wali Kota Padang Fadly Amran mengatakan Sebagai putra yang dilahirkan dan dibesarkan di kota Padang, Fadli Amran ingin memberikan contoh kepada bawahan dan pegawai di lingkungan kota Padang agar bisa bekerja bersih dan profesional.
"Tidak main proyek mengatur tender dan menentukan pemenang dan akhirnya mendapatkan "fee" dari hasil proyek tersebut" tegas Fadli.
Sebagai anak muda, Fadli ingin memberikan contoh dan memulai komitmen dan keteladanan dari diri ia sendiri. " Saya berjanji, tidak akan minta-minta fee seperti yang mungkin terjadi di berbagai daerah dan instansi saat ini, " kata Fadli.
Ada yang mengatakan untuk pekerjaan tanpa tender atau PL, kontraktornya harus keluarkan 20 persen dana dari nilai proyek dan untuk proyek biasa 2,5 persen. " Saya jamin hal itu tidak akan saya lakukan bila terpilih jadi walikota, "sebut Fadli.
Kepada kepala- kepala dinas dan pimpro saya akan sampaikan komitmen itu. Bagi yang tidak sanggup,silahkan mundur, tidak bergabung dengan saya, katanya.
Selain menyampaikan komitmennya, Fadly juga menyampaikan visi dan misinya yang intinya meningkatkan kolaborasi terhadap segala potensi yang dimiliki kota Padang.
Sebuah visi tentu mencakup banyak hal dan persoalan mendasar di kota Padang. Ia menyebutkan bagaimana membangun " smart city" kota pintar.
Smart city melingkupi berbagai hal, masalah lingkungan, pemerintahan, kesehatan, perekonomian, mobilitas dan aspek penting lainnya.
Fadli mengurai poin- poin "smart city" seperti yang dikembangkan kota-kota besar di Indonesia. Ia juga bicara terkait kearifan lokal budaya dan agama.
Pertemuan Fadli dengan kalangan wartawan berlangsung hangat dan bersemangat. Berbagai persoalan kota diangkat dalam pertemuan, termasuk juga tawuran massal . (*)
Post a Comment