Ketum Pernusa KP Norman Hadinegoro Menduga Ada Upaya Pihak Tertentu Mengagalkan Kemenangan Pasangan Prabowo Gibra di Pilpres 2024
Jakarta, netralpost - Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), KP Norman Hadinegoro menyebut ada upaya pihak tertentu untuk menggagalkan kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024.
Norman menduga, pihak tersebut berlindung di balik pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Selain itu, sambungnya, ada juga upaya untuk memakzulkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dari posisinya sebagai kepala Negara.
"Tanda-tanda menjurus ke sana sudah mulai tampak. Mereka berlindung terbanyak di 03 dan 01. Tujuan mereka menggagalkan kemenangan Prabowo-Gibran dan memakzulkan Presiden Jokowi dengan retorika di luar nalar dan akal sehat," kata Norman kepada Alur.id, Selasa, 20 Februari 2024.
"Sudah mulai tampak gerakan-gerakan atas nama guru besar, pembuatan film, petisi-petisi, dan demo yang berkelanjutan. Motor dan pelakunya juga dari kelompok garis radikal," sambungnya.
Lebih lanjut, ia menyinggung hasil real count Pilpres 2024, di mana pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih memimpin dengan perolehan 57.747.557 suara atau 58.69 persen.
"Kemenangan Prabowo asli suara rakyat yang berdaulat," ujarnya.
Selain itu, dia juga berpandangan bahwa partai politik yang tidak ada di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan ikut bergabung dengan pasangan Prabowo-Gibran.
"Partai yang berseberangan dengan paslon 02 antara lain Nasdem, PKB akan merapat ke Presiden terpilih. Akan tetapi pengikut-pengikut yang beraliran radikal akan melanjutkan misi mereka, ialah memperlemah KPU, Bawaslu dengan bermacam cara," tukasnya.
Pengikut aliran radikal itu, sambungnya, akan menggunakan berbagai macam isu untuk mengacaukan hasil pilpres.
"Mereka akan menyebarkan hoaks sebanyak-banyaknya dengan isu beras, makan dan susu gratis, bansos," tukasnya.
Kendati demikian, relawan Jokowi ini menegaskan bahwa isu tersebut tidak akan mampu mengalahkan Prabowo-Gibran.
"Isu ini akan memperkukuh barisan relawan 02, dan partai yang tergabung di 02 untuk mengamankan, melindungi hasil pemilu dari KPU. Indonesia negara hukum, silakan yang tidak puas mengajukan gugatan di pengadilan ataupun MK," kata dia.
"Kami berharap jangan coba-coba melakukan anarkis, pasti ada perlawanan. Terpilihnya Prabowo Gibran bukan direkayasa tapi murni pilihan rakyat Indonesia. Proses pemilihan jelas, ada Bawaslu, ada caleg partai yang mengawasi di TPS," kata Norman menambahkan.